Testimoni

Apa Kata Mereka Tentang Bali Usada

Kuntadi

Sahabat Meditasi

Saya Kehilangan Istri Saya
Nama saya Kuntadi, umur 38 tahun dan berasal dari Jakarta. Saya baru menyadari betapa meditasi berkaitan erat dengan kasih sayang, mirip dengan ajaran yang dulu diberikan oleh ibu saya. Bagi saya, kasih sayang merangkum semuanya, baik untuk tubuh maupun ketenangan jiwa. Saya mendaftar di sini karena perasaan down yang saya alami pada tahun 2020, terutama setelah kehilangan istri saya yang didiagnosa dengan ASD (Atrial Septal Defect) atau yang dikenal dengan jantung bocor.

Harbie

Sahabat Meditasi

"Ada Momen Dimana Aku Sama Sekali Gabisa Nafas"
Nama saya Harbie Kurnia, berumur 26 tahun, berasal dari Sunter, Jakarta Utara. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih pada kesempatan berharga kali ini. Meskipun tampak ceria, sejatinya saya menghadapi berbagai masalah dalam hidup saya, salah satunya adalah ADHD. Ini membuat saya sangat sulit untuk diam dan fokus, bahkan untuk aktivitas simpel seperti menonton YouTube atau berbicara dengan orang lain dalam durasi yang lama. Saya juga mengalami GAD, atau Generalized Anxiety Disorder, yang beberapa kali muncul dalam situasi-situasi bisnis saya.

Gerald

Sahabat Meditasi

"Meditasi Apaan Sihh..?! Eh Ternyata.."
Halo, perkenalkan saya Gerald, seorang content creator yang lahir dan besar di Jakarta, meskipun sering pindah-pindah tempat. Karier saya dimulai dari membuat konten di YouTube pada tahun 2015 dan seiring berjalannya waktu, saya merambah ke berbagai platform media sosial. Saya adalah seseorang yang skeptis dan kritis, termasuk saat pertama kali mendengar tentang meditasi, yang bagi saya kala itu tidak masuk akal.

Vero

Sahabat Meditasi

Saya tidak mengetahui bahwa saya menderita lupus
Nama saya Vero dan saya ingin berbagi cerita tentang perjuangan saya melawan lupus sejak tahun 1997. Pada saat itu, penyakit lupus belum begitu dikenal. Saya terkejut saat pertama kali didiagnosis, karena saya sama sekali tidak tahu apa itu lupus.

Johanna

Sahabat Meditasi

Saya tidak berani menatap mama saya
Saya Johanna, saat ini tinggal di Canggu, Bali, tetapi sedang membangun rumah di Baturiti. Saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan spiritual saya, terutama sejak kita mulai berbicara tentang kenapa saya melambatkan makan dan gerak saya. Ada beberapa orang yang mempertanyakan hal ini dan saya menjelaskannya dari perspektif meditasi dan kesadaran.