Testimoni Yola
Sebelum saya ikut Meditasi Kesehatan Bali Usada, sebenarnya saya sudah kenal meditasi dari tujuh tahun lalu. Saat itu saya ikut Zhen Qi. Cara meditasinya adalah lebih ke merasakan tantien kita. Itu saya jalani mungkin sekitar setahun. Lalu saya bingung, kalau pun mulai meditasi lagi, 15 menit itu biasanya saya sudah menyerah. 

Tiga tahun lalu saya kenal Meditasi Kesehatan Bali Usada. Tapi saat itu program yang tersedia adalah meditasi kesehatan intensif Tapa Brata yaitu meditasi intensif di center Bali atau di Puncak selama seminggu. Sebagai pemula, saya merasa tidak sanggup melakukannya. Nah, saat mulai pandemi Covid-19 ini, saya diberitahu lagi ada latihan meditasi kesehatan secara live online melalui aplikasi Zoom. Dan bagi saya, itu secara logis bisa saya ikuti, masih bisa saya terima. Dan akhirnya saya memutuskan untuk bergabung. 

Minggu pertama, saya merasa teknik meditasinya sangat berbeda. Saya tidak bilang teknik meditasi yang lain jelek. Teknik meditasi kesehatan yang diajarkan di Bali Usada ini cocok untuk saya. Banyak sekali perubahan yang terjadi dari minggu ke minggu karena kita dikasih tahu perkembangannya seperti apa dan apa yang harus kita lakukan dengan penjelasan lengkapnya. Dan itu bisa saya terima secara pelan di badan, di pikiran dan itu berjalan dengan sangat baik. 

Untuk manfaat yang saya rasakan, mungkin seperti yang dikatakan oleh Pak Merta Ada. Setahun yang lalu, saya adopsi anjing yang sudah tua dengan kondisi trauma mental yang sangat parah. Karena anjing itu di abuse dengan sangat parah. Jadi secara fisik dia sudah sembuh, tapi secara mental itu belum. Saya tidak bisa menyentuh dia, orang lain tidak bisa menyentuh dia karena kalau disentuh dia akan sangat gemetar. Jadi seperti ketakutan. Nah, begitu mulai latihan meditasi, kita memancarkan cinta kasih. Pada saat mengucapkan “semoga semua hidup berbahagia”, itu bagi saya kalimat yang sangat powerful. Karena dua minggu lalu saya menyadari anjing saya secara mental mulai berubah. Dia sudah lebih bahagia, sudah lebih happy. Traumanya masih ada, tapi perlahan-lahan mulai hilang. Saya baru menyadari bahwa hidup berbahagia itu bukan hanya untuk manusia. Semua yang hidup, semua yang bernyawa itu akan merasakan energi positif dari kita. 

Beberapa saat yang lalu, di kantor saya ada kasus yang bagi saya kasus itu cukup berat. Karena kalau kasus itu terjadi sebulan lalu, mungkin asam lambung saya kambuh, kepala saya sakit dan itu bisa seminggu tidak hilang. Saat ada kasus itu, yang saya lakukan hanya diam, lalu saya ucapkan kalimat “semoga semua hidup berbahagia” pelan-pelan. Sambil saya tarik napas dan buang napas. Hal itu sangat efektif. Tiba-tiba emosi saya turun dan asam lambung tidak naik. Dengan bijaksana saya menerima kejadian itu, bahwa memang itu yang harus saya hadapi dan itu akan saya jalani. Terima kasih.

Yola – Sahabat Meditasi dari Kelas Meditasi Kesehatan Reguler Usada 1 Live Online

Program & Kelas

Jadwal Kegiatan

Program & Kelas

Program Meditasi