Alhamdulillah, saya memiliki suami yang baik, anak-anak yang baik, satu cucu, pekerjaan yang layak, dan hidup dengan kenyamanan ekonomi. Namun, ada kekosongan dalam diri saya. Kenapa saya tidak bisa tenang dan konsentrasi? Saya merasa aneh karena tidak bisa konsentrasi. Saya menyadari bahwa saya masih dikuasai oleh nafsu dan angan-angan duniawi. Karena itu, keagungan alam semesta ini seperti direfleksikan ke dalam alam batin kita yang kecil.
Dalam kondisi ini, seperti besi yang hanya bisa berani berkarat jika tidak ada karat, keadaan spiritual saya masih belum terjaga karena dominasi nafsu dan pikiran duniawi. Dalam lima hari tapa brata ini, yang dilakukan tanpa berbicara, saya mencoba memasukkan semua yang diajarkan ke dalam hati saya. Saya belajar menarik napas dan mencoba meresapi ke dalam hati saya. Namun, ada saat di mana saya merasa meditasi saya sangat hambar karena saya tidak bisa fokus. Pikiran saya berkelana.
Selama lima hari ini, apa yang saya temukan benar-benar luar biasa. Terima kasih, Pak Merta. Saya menangis tanpa bisa mengendalikan diri. Saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa dan merasa sangat bersyukur.
Bagi saya, surga adalah suasana kebahagiaan. Alhamdulillah, saya juga tidak sakit selama ini, dan saya berharap Pak Merta, Pak Korma, dan Bu Ati selalu sehat. Pengorbanan mereka yang selalu memikirkan orang lain sampai tidak memikirkan diri sendiri adalah contoh sejati dari keikhlasan dan penyerahan diri.
Wulandari