Alasannya adalah karena saya masih aktif dalam olahraga dan merasa sehat. Setelah mengalami dua kali terinfeksi COVID-19, yaitu pada akhir tahun 2020 dan 2021, saya mulai mendapatkan informasi lagi tentang belajar Bali Usada. Meskipun begitu, pada saat itu saya masih belum tertarik.
Namun, kemudian saya mengirim pesan WhatsApp kepada anak perempuan saya yang sangat tertarik dengan Bali Usada. Akhirnya di mengikuti program Bali Usada sampai tahap Usada 2. Setelah itu, dia menyarankan agar saya juga ikut, dengan alasan bahwa ini bagus dan bermanfaat.
Kemudian, suami saya jatuh sakit. Saya berkata kepadanya, “Baiklah, coba ikut ke Bali Usada. Bagaimana kalau kamu bisa sembuh atau mengalami perubahan setelah itu?” Akhirnya, suami saya ikut serta dalam meditasi Bali Usada dan ternyata ada perbaikan yang signifikan. Itu cukup bagus, dan sampai sekarang dia masih melanjutkan praktik meditasi.
Ternyata, anak laki-laki saya juga tertarik untuk ikut. Awalnya, saya merasa baik-baik saja dan berpikir, “Saya sehat kok, mengapa saya perlu melakukan meditasi seperti itu?” Namun, karena anak laki-laki saya sudah ikut, mereka terus menyarankan agar saya juga mengikutinya. Ya Sudah saya mau ikut. Bulan Desember tahun lalu, saya jatuh dan tulang lutut saya patah dan harus menjalani operasi.
Ketika pertama kali saya berjalan setelah operasi, saya masih menggunakan tongkat karena merasa sangat sakit saat berjalan tanpa bantuan. Namun, setelah beberapa bulan dan minum obat penghilang rasa sakit, saya bisa berjalan tanpa tongkat. Namun, pada saat itu, saya kesulitan naik tangga. Saya bertanya kepada dokter, dan dia mengatakan bahwa boleh naik tangga. Meskipun tulang saya belum benar-benar menyatu karena baru 3 bulan setelah operasi.
Tapi, setiap kali saya naik tangga yang memiliki 15 anak tangga, butuh waktu 10 menit. Saya harus naik tangga karena di atas ada altar dan saya ingin berdoa. Jadi, saya naik tangga dengan perlahan setiap hari. Akhirnya, anak-anak saya menyarankan agar saya ikut Bali Usada, sehingga saya dapat lebih fokus pada pemulihan lutut ini. Mereka juga khawatir bahwa saya bisa terkena kanker ovarium seperti dua bibi saya yang sudah meninggal karena itu.
Sekarang, setelah saya ikut Bali Usada, saya merasa lebih segar dan ringan dalam tubuh saya. Saya merasa nyaman dan sangat rileks.
Saya sangat berterima kasih kepada Bali Usada karena sampai sekarang saya masih melanjutkan latihan meditasi. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Merta dan semua staf di Bali Usada atas bantuan dan dukungannya. Sekarang, saya bisa naik tangga meskipun masih perlahan, tetapi sudah lebih cepat dari sebelumnya. Semoga saya terus bisa naik tangga, sehat, dan semakin segar. Terima kasih.
Tanti
