Setelah mengikuti meditasi dan merenungkan hati dan pikiran saya, saya merasa lebih legowo, lebih ikhlas, dan lebih bersyukur untuk dapat menjalani apa pun yang terjadi dalam hidup saya saat ini. Saya menyadari bahwa pada masa-masa normal sebelum pandemi, saya juga seperti yang ibu sebutkan, saya memiliki banyak pekerjaan namun kurang bersyukur.
Saya sering mengeluh dan merasa capek. Setiap kali saya pulang malam setelah berangkat pagi, saya selalu mengatakan “Aduh capek banget ya Tuhan, saya pengen istirahat sebentar aja”.
Namun, sejak pandemi terjadi, Tuhan mengambil segalanya dari hidup saya. Saya benar-benar tidak memiliki pekerjaan dan suami saya juga sakit. Ini benar-benar ujian yang luar biasa bagi kami berdua. Meskipun mengalami masalah seperti ini, kasih Tuhan tidak pernah putus untuk kami. Selama tiga tahun terakhir, kami hidup dalam situasi pandemi yang serba pas-pasan, namun banyak pertolongan Tuhan yang hadir dalam kehidupan kami, mulai dari bantuan finansial dari beberapa teman dan kelompok.
Saya merasa sulit untuk bersyukur dan merasa tidak enak jika terus-menerus dibantu orang lain. Namun, setelah mencoba untuk ikhlas, saya akhirnya bertemu dengan sahabat saya yang juga ikut meditasi di Bali Usada. Setelah mengikuti meditasi ini sebanyak lima kali, perlahan-lahan saya mulai merasakan rasa syukur yang luar biasa dan pekerjaan mulai datang. Meskipun sebelumnya saya sudah memiliki pekerjaan, namun kini pekerjaan saya semakin baik.
Berkat Tuhan yang tidak pernah putus, setelah mengikuti meditasi di Bali Usada, pikiran saya terbuka dan saya merasa lebih ikhlas dan bersyukur dengan semua yang saya jalani. Seiring dengan itu, rejeki pun mulai berdatangan.
Susi
Reguler Usada 1
