Tapi masih belum berjodoh ikut programnya Bali Usada, sampai saya pindah ke sini. Di sini ada komunitas orang Indonesia yang mana kebanyakan sudah pernah ikut Bali Usada. Kenapa saya akhirnya memutuskan untuk ikut? Saya sakit perut. Saya tahu sebelumnya saya ada gastric yang lumayan parah. Setiap hari saya minum obat. Tapi kali ini saya minum tidak ada hasilnya.
Akhirnya saya ke dokter dan diperiksa menyeluruh. Namun akhirnya dokter tidak menyimpulkan apa-apa mengenai penyakitnya. Saya tanya ke dokter sakitnya apa, dokter hanya bilang “don’t think too much.” Dokter memberikan obat antasida. Satu hari saya boleh minum enam tablet. Tapi kalau tidak sakit, tidak diminum.
Sebelum saya menemukan dokter ini, teman-teman saya sudah menyarankan untuk ikut meditasi. Waktu itu saya berpikir sudah ingin ikut. Karena waktu itu saya sempat berpikir kalau tidak ada apa-apa dalam tubuh saya, pasti pikiran saya yang bermasalah. Akhirnya saya memutuskan untuk ikut.
Saya merasa cukup senang mengikuti meditasi ini. Awalnya saya bisa meditasi 15 menit. Susah sekali untuk fokus. Pikiran saya melayang-layang. Saya selalu merasa ngantuk, sampai saya bertanya ke Bu Farida apakah boleh matanya dibuka sedikit. Tapi setelah lewat 2 minggu, saya mulai merasa lebih enak. Saya tidak merasa ngantuk lagi. Apalagi sekarang, saya sudah bisa lebih fokus. Pikiran melayang-layang kadang masih ada, namun frekuensinya sudah jauh berkurang. Ketika pikiran melayang saya bisa dengan cepat kembalikan lagi. Waktu mulai merasakan badan, saya rasakan damai di hati saya.
Saya juga ikut yoga. Setelah ikut meditasi, saya bisa lebih fokus saat latihan yoga sampai 2 jam yoga itu selesai. Perkembangan lain yang saya rasakan adalah sekarang BAB lebih lancar, khususnya setelah merasakan badan, saya fokuskan pada bagian perut. Biasanya saya agak susah BAB setiap hari, tapi sekarang saya lebih mudah melakukannya. Saya senang karena setelah BAB itu rasanya lega. Terima kasih untuk tim Bali Usada.
