Kemudian dari pihak keluarga mengarahkan saya untuk ke Singapura. Kami keluar banyak biaya untuk bolak balik Jakarta – Singapura pada saat itu. Karena dalam beberapa bulan sekali saya harus kontrol dan terapi di sana. Setelah sekitar 2 atau 3 tahun, karena biaya sudah habis akhirnya keluarga memutuskan tidak sanggup lagi untuk pergi ke Singapura. Dan kami mencari dokter yang ada di Jakarta saja. Kemudian saya berobat di Jakarta. Kondisi saya lumayan terkontrol walaupun setiap cek itu meningkat, tetapi masih dalam batas yang wajar.
Di bulan Desember saya putus obat. Karena berbarengan dengan Corona, obat saya juga dipakai untuk pasien Corona. Karena saya ada pengobatan malaria juga. Sehingga di bulan Januari saya drop sekali. Januari, Februari drop. Lalu di bulan Maret dokter memutuskan saya untuk kemoterapi. Dan akhirnya saya jalani kemoterapi. Dari bulan Maret sampai bulan Mei, kemonya tampak kurang begitu baik karena naik dosis terus. Akhirnya sampai pada dosis di bawahnya yang paling tinggi. Jadi satu kali lagi saya naik dosis sudah mentok didosis paling tinggi.
Nah, di situ beberapa teman yang melihat saya, mereka mengatakan saya sangat berubah. Tidak ada lagi aura yang baik dilihat dari saya. Bahkan ada salah satu orang yang bilang, dia malah melihat saya seperti akan meninggal dunia dalam waktu dekat. Karena saya jelek sekali pada saat itu. Wajah saya pucat. Dan katanya kalau didorong sedikit saja mungkin saya jatuh. Ada satu teman, dia ikut Meditasi Kesehatan Bali Usada. Dia terus mengarahkan saya ikut Bali Usada. Tapi saya sama sekali tidak tertarik. Karena saya tidak suka latihan meditasi. Saya menganggap kalau saya masuk meditasi nanti saya akan tidur. Dan saya bayar itu untuk sesuatu yang saya tidak tertarik sama sekali. Tapi dia membujuk bahkan mengenalkan saya pada tim Bali Usada. Salah satunya Bu Farida. Lalu akhirnya entah kenapa ada sekitar 3 orang yang mengarahkan saya untuk ikut Meditasi Kesehatan Bali Usada.
Akhirnya saya coba untuk ikut Bali Usada. Dan ternyata banyak sekali perubahan yang saya alami. Saya sangat berbeda dari sebelumnya. Satu bulan saya berlatih meditasi, Saya sudah memberanikan diri untuk bertemu teman-teman. Biasanya kalau bertemu teman, rambut saya tutup pakai penutup karena rambut saya rontok sekali dan tipis banget. Tapi sekarang rontok saya berkurang. Teman saya merasakan aura saya beda sekali. Dan mereka bilang saya beda sekali dari dulu, dari bulan-bulan kemarin.
Lalu untuk kondisi kesehatan saya, dokter saya pun sampai ingin ikut latihan meditasi Bali Usada. Karena dia lihat perbedaan saya dan dosis saya juga tidak dinaikan. Sebelumnya kita mau coba obat yang 1 obatnya Rp 25 juta itu juga tidak jadi. Lalu saya biasanya dalam 5 hari baru bisa buang air besar, sekarang saya rutin buang air besar setiap pagi. Nafsu makan saya sebelumnya tidak bagus, sekarang saya suka makan. Sehingga berat badan saya naik dan saya terlihat lebih segar. Dan biasanya saat saya kemo, saya sangat tegang kalau sudah mulai mau disuntik. Tetapi setelah 3 minggu saya ikut Meditasi Kesehatan Bali Usada, setiap saya coba untuk suntik saya sudah tidak merasakan tegang. Dan sekarang malah saya sudah tidak disuntik lagi. Saya sekarang minum obat oral. Dokter bilang, 2 minggu lagi saya akan turun dosis. Dokter juga melihat banyak perubahan pada diri saya.
Jadi saya berterima kasih sekali pada Bali Usada. Saya tidak pernah menyesal. Ada teman saya yang membujuk saya sampai setiap 3 hari berturut-turut memberitahu saya untuk ikut Bali Usada. Sekarang justru dengan perubahan yang saya miliki ada 5 orang teman saya yang mau ikut bergabung dengan Bali Usada. Lalu dokter reumatologi saya juga mau ikut Bali Usada. Bahkan suami saya yang sebelumnya juga tidak tertarik dengan latihan meditasi, kemungkinan bulan depan akan ikut kelas Bali Usada. Saya berharap akan ada banyak sahabat-sahabat baru Bali Usada. Dan semua orang bisa berbahagia, serta hidup lebih baik dan lebih sehat. Terima kasih.
Ade – Sahabat Meditasi dari Kelas Meditasi Kesehatan Reguler Usada 1 Live Online