Saat bertemu di bank, dia bertanya, “Masih ikut yoga?” Saya menjawab masih. “Ikut meditasi kesehatan nggak?” tanya dia. Saya bertanya, “Untuk apa?” Lalu dia menjawab, “Untuk ketenangan dan bisa menyembuhkan penyakit, misalnya miom.” Akhirnya saya tertarik dan ikut.
Dua hari kemudian, dia memberi kontak WhatsApp Bali Usada untuk saya mendaftarkan diri. Saya mendaftar dan mengajak teman-teman saya untuk ikut.
Dari pengalaman saya mengikuti Tapa Brata sejak kali pertama hingga sekarang, yaitu 6 kali, setiap kali pengalaman yang saya alami berbeda-beda. Saya melihat meditasi sebagai sebuah proses, mulai dari mengalami sendiri hingga sekarang mengalami bersama teman saya. Setiap kali mengikuti Tapa Brata, saya selalu merasa senang dan gembira.
Saya sangat terkesan dengan pelajaran pertama. Saya merasakan napas saya keluar masuk. Saya merasa kaget karena sebelumnya tidak pernah menyadari bahwa napas adalah sebuah karunia dari Tuhan. Ternyata napas adalah sesuatu yang nikmat, saya selalu berpikir, “Besok pagi harus bernapas.”
Kekaguman ini saya rasakan sejak pertama kali mengikuti Tapa Brata hingga sekarang. Sebab dari napas, kita dapat membentuk pikiran yang harmonis dan menyembuhkan berbagai penyakit. Pikiran yang harmonis adalah obat bagi penyakit kita.
Laksmi
