Dari pagi jam 5 sampai malam jam 09.30 Pak Merta menemani kita. Kalau kelas di Forest Island, Pak Merta datang hari Rabu malam. Ini kita bersama Pak Merta dari pagi sampai malam, Pak Merta datang untuk ceramah secara langsung. Setiap ikut Tapa Brata ada topik-topik yang berbeda, sesuai dengan fase-fase kondisi saya saat itu. Setiap ceramah selalu ada hal yang dipetik.
Awalnya saya pikir tidak mungkin ikut, karena dalam satu apartemen bersama dua anak. Saya harus masak dan urusan jualan. Pelan-pelan saya geser, ternyata memungkinkan untuk ikut. Saya tidak pernah merasakan yang biasanya disebut-sebut orang yaitu pelepasan memori buruk yang muncul. Pada hari ke-3, ada memori waktu saya SD yang muncul. Waktu itu sore-sore, ada anjing tetangga masuk ke pekarangan rumah. Adik saya takut. Adik saya laki-laki beda 4 tahun dengan saya. Waktu itu saya sekitar umur 9 tahun. Dia takut. Saya gendong dari belakang pinggangnya. Niat saya mau memangku. Tapi dia gelisah dan ketakutan, sehingga lepas dari tangan saya. Lalu dia jatuh dan dahinya mendarat di semen taman rumah, hingga luka dan robek. In Chinese Culture, adik saya ini termasuk cucu laki-laki paling besar. Jadi dia cucu diamond. Saya tidak menyangka, itu sudah lewat lama. Keluarga juga sudah tidak pernah membicarakannya. Tapi saya masih menyimpan rasa bersalah itu. Saat meditasi tidak saya cari, tapi keluar sendiri. Hanya ada rasa tidak nyaman di tenggorokan. Lalu diikuti, dan sampai ke bagian perut. Hal itu sangat amazing. Sebelumnya saya tidak pernah merasakan, seperti apa ya melepaskan memori buruk itu. Akhirnya terjadi.
Poin plus ketika Tapa Brata di rumah secara live online adalah kita tidak tidur dengan orang yang tidak kita kenal. Kalau di Forest Island tidur dengan teman baru. Kita akan berpikir apa malamnya dia mendengkur atau punya kebiasaan berbeda dengan kita. Lalu mandi bergiliran. Banyak adjustment itu, walau di Forest Island tempatnya juga enak dan makanannya enak. Tapi di rumah juga banyak enaknya. Walau saya harus turun untuk ambil makanan setiap pagi jam 11. Tapi itu tidak memengaruhi latihan. Hasilnya cukup dalam sampai bisa melepaskan memori buruk. Saya sangat bersyukur seperti teman-teman lainnya. Sekadar giving back yang sudah diberikan ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan yang sudah diberikan Bali Usada. Semoga semua hidup berbahagia.
Betty Salim – Sahabat Meditasi dari kelas Meditasi Intensif Tapa Brata Live Online