Apakah meditasi sama dengan mengosongkan pikiran?

Meditasi bukan mengosongkan pikiran secara total. Ada beberapa jenis meditasi yang mengajarkan untuk mengamati pikiran dan membiarkannya berlalu tanpa terikat pada pemikiran tersebut. Namun, ada juga jenis meditasi yang melibatkan fokus pada objek tertentu. Dalam jenis meditasi ini, pikiran tetap aktif dan fokus pada objek tersebut.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Frontiers in Human Neuroscience” pada tahun 2014 menunjukkan bahwa meditasi mempengaruhi berbagai area otak yang terkait dengan perhatian, emosi, dan persepsi sensori, yang menunjukkan bahwa meditasi melibatkan lebih dari sekadar mengosongkan pikiran.

Di Bali Usada sendiri, meditasi dilakukan dengan bantuan objek napas. Napas itu selalu ada bersama dengan diri kita, jadi kita tidak perlu menggunakan alat bantu dari luar untuk bermeditasi. Dengan demikian, kita bisa bermeditasi di mana saja dan kapan saja.

Latihan meditasi dilakukan dengan mengamati napas yang keluar masuk melalui lubang hidung, lalu mengamati karakteristik napas tersebut, dan menyadari perubahan yang terjadi pada napas. Setelah terus berlatih mengamati perubahan di karakteristik napas tersebut, Pikiran Harmonis kita menjadi menguat dan badan kita menjadi lebih rileks.

Ketika kita berlatih mengamati napas dan kita bawa Pikiran Harmonis hasil latihan mengamati napas tersebut untuk merasakan badan dengan penuh kesadaran, kita benar-benar ada saat ini, tidak teringat dengan masa lalu, maupun memikirkan masa depan. Kita tahu apa yg terjadi dan perubahannya. Pikiran kita benar-benar beristirahat di ‘masa kini’. 

 

Referensi:

Zeidan, F., Martucci, K. T., Kraft, R. A., Gordon, N. S., McHaffie, J. G., & Coghill, R. C. (2014). Brain mechanisms supporting the modulation of pain by mindfulness meditation. Frontiers in human neuroscience, 8, 1-20. doi: 10.3389/fnhum.2014.00020

Program & Kelas

Jadwal Kegiatan

Program & Kelas

Program Meditasi