Karena saya tidak bisa terima kepergian ayah, saya belokkan di ke hal-hal yang kurang baik. Setelah setahun, saya tidak mengatur diri lagi, cuma mau mati saja. Saya ketemu teman saya namanya Meiling. Dia pernah ikut Bali Usada. Dia kasi tahu saya kalau ikut ini bagus. Akhirnya saya coba. Dibayarkan juga sama Meiling. Dia bilang ikut sama saya. Saya juga ikut sama keluarga, tidak akan ada masalah. Jadi saya pergi ke sana. Lalu mulai lah Tapa Brata. Hari kedua dalam hati saya marah sama Meiling, saya ada salah apa sampai dia bawa saya ke sini. Semua orang duduk diam. Hari ketiga lebih parah karena saya tidak bisa tidur dan karena tidak merokok. Di mobil saya sudah bawa 1 slop rokok. Tapi tidak tahu kenapa pas sudah dekat hotel, saya pikir ini saya sudah bayar, waktu saya di sini seminggu, jangan hanya karena rokok saya tidak dapat hasil. Jadi lebih baik saya ikuti semua peraturan yang dibuat, yang penting ada hasil. Lalu saya buang rokok itu.
Lalu saya ikuti. Hari ketiga itu karena tidak merokok, badan saya sampai bergetar. Lambung saya kayak mau copot. Lalu keringat dingin. Sampai jam 2, jam 3 sudah agak normal. Saya keluar dari kamar, saya mau pulang. Saya sudah lihat kiri kanan biar tidak ketahuan. Saya lupa kalau kunci mobil tidak ada. Kalau ada mungkin saya sudah pergi. Cuma hari keempat, lumayan bagus. Hari kelima very very good. Seperti miracle. Saya pikir apa yang saya lakukan selama setahun terakhir membuang waktu saya dan banyak mengisi diri dengan hal yang negatif. Habis itu karena sangat bagus, yang kedua kali ini saya ikut lagi. Seperti yang disampaikan Pak Merta, setelah pulang Tapa Brata 2 – 3 bulan pertama harus rajin.
Setelah 3 bulan saya sudah sehat lagi, seperti biasa kita tidak ingat lagi. Pelan-pelan hilang. Rokok datang. Habis itu baru 3 bulan terakhir ini saya rasa anxiety saya datang lagi. Tapi tidak sekeras sebelumnya. Saya cepat stres. Makanya yang kedua kali saya ikut lagi. Ternyata lumayan bagus juga. Semoga saya bisa ikut lagi. Ibu dan istri saya pun ingin saya bawa biar mereka tahu memang ada manfaatnya, bukan hanya duduk diam saja. Ada energi yang dirasakan. Kemarin waktu open meditation, kaki saya sering tidak tahan. Lalu saya sering sendawa. Saya tanyakan ke Pak Putu, dia bilang ini aman tidak ada masalah. Sakitnya sedang keluar. Lanjutkan saja. Waktu open meditation, saya rasakan meditasi sangat dalam. Itu salah satu magical yang saya rasakan selama seminggu ini. Saya berharap kedepannya semoga memori-memori yang bagus terjadi di sini. Tapi memang Bali Usada punya ajaran luar biasa. Memang saya bisa bilang 360 derajat hidup saya berubah. Itu malah saya kasi tahu kawan-kawan saya. Saya bilang ke mereka meditasi ini tidak ada hubungannya sama agama apapun. Cuma orang itu masih belum terlalu percaya. Saya bilang ke mereka coba dulu. Kamu belum coba jadi belum tahu. Jadi saya kasih tahu pelan-pelan. Karena nanti semakin hari semakin tua, ada saja bagian tubuh yang rusak. Nanti mungkin mereka akan menyadari untuk mencobanya. Saya sangat terima kasih ke Pak Merta dan Bali Usada.
Norman