Tapi selama pandemi 2 tahun ini tidak bisa kontrol ke Malaysia. Saya pernah mengalami haid sampai tidak bisa berhenti. Dokter pernah menyarankan untuk kuret. Kalau dikuret antara berhenti total atau mungkin muncul problem lainnya. Nanti kita lihat apakah dia sejenis daging yang berbahaya atau tidak. Jadi saya galau. Pulang lah saya ke Medan. Saya dikasih obat. Saya tidak suka minum obat. Jadi saya agak stres. Saya sempat ikut semacam singing bowl. Tapi kurang maksimal. Lalu dikenalkan Bali Usada oleh sepupu, dia share link meditasi bersama Pak Merta. Jadi saya coba ikut ceramah dan meditasinya. Kayaknya ini cocok.
Setelah saya ikuti latihan di YouTube, awalnya kaget juga karena ada bleeding. Saya sempat was-was. Lalu ada yang bilang juga kalau meditasi itu harus dibimbing oleh gurunya. Ketakutan muncul, tapi saya tetap ikuti meditasi setiap hari Minggu malam. Lama kelamaan saya merasa lebih enak. Haid pun normal.
Lalu saya lihat di Instagram Bali Usada. Ada Tapa Brata. Saya ingin ikut, tapi waktunya belum ada. Tiba-tiba di Instagram ada info lagi kalau akan dibuka kelas reguler malam. Saya senang sekali. Jadi saya langsung bergabung. Selama 8 minggu ini saya berlatih ada hasilnya.
Saya pernah mengalami sensasi-sensasi saat bermeditasi seperti ada sengatan listrik dan seperti berada di ruangan gelap. Sempat merasa takut juga. Tapi saya sudah konsultasi ke Bu Farida dan itu tidak apa-apa. Sekarang sudah lebih enak setelah berlatih. Setiap malam saya berlatih, jadinya kalau tidak berlatih seperti ada yang kurang. Kalau siang saya agak susah berlatih karena jadwal yang padat, jadi saya rutin berlatih di malam hari.
Saya sangat berterima kasih kepada Bali Usada yang sudah mengadakan meditasi secara virtual ini. Karena secara virtual lebih banyak lagi orang yang bisa bermeditasi. Sangat bermanfaat sekali ikut latihan ini.
