Saya bersahabat dengan Ibu Sinta (salah satu peserta Tapa Brata) dan seringkali melihat informasi tentang Bali Usada di Facebook. Meskipun saya mencoba mengajak teman-teman untuk bergabung, sayangnya tidak ada yang tertarik. Sejujurnya, saya sendiri tidak tahu banyak tentang program ini selain fokusnya pada meditasi. Saya menemukan informasi ini melalui Facebook dan kemudian meneruskannya ke Ibu Sinta untuk menanyakan apakah ia berminat untuk ikut serta. Namun, Ibu Sinta belum memberikan tanggapan atas pesan WhatsApp saya.
Setelah dua hingga tiga hari, Ibu Sinta akhirnya membalas pesan saya. Dia ternyata sudah mendaftar sejak awal September. Saya merasa lebih percaya diri setelah mengetahui bahwa dia juga tertarik. Kita berdua sama-sama mengikuti program ini karena sering mendengar cerita tentang Bali Usada. Begitu saya tiba di lokasi, saya merasa tenang dan damai, seolah kembali ke masa kecil saya di Bandung, terutama karena suara tonggeret yang terdengar di sekitar.
Pada hari pertama, saya merasa tidak nyaman dan lelah, mungkin karena saya tidak bisa tidur semalaman. Pada hari kedua, meski telah berolahraga, saya masih merasa sakit di seluruh badan. Namun, secara mengejutkan, perasaan itu berangsur-angsur hilang pada sore hari ketiga. Saya bahkan bisa melakukan meditasi selama 45 menit tanpa merasa terganggu.
Mulai hari keempat, saya memilih untuk melakukan meditasi di bawah pohon, karena merasa lebih nyaman dengan suara alam dan oksigen yang lebih segar. Saya seringkali bergabung dengan Ibu Sinta di area meditasi luar ruangan, dan itu membuat saya merasa sangat nyaman. Sejak hari keempat dan kelima, saya tidak lagi merasa sakit dan merasakan berbagai manfaat positif dari program ini.
Lucia