Satu hal yang saya petik itu, kata pertama dan terakhir meditasi mengatakan, “Semoga semua hidup berbahagia” itu terus ada di hati saya. Selama ini saya kurang melakukan hal seperti itu. Kalau teman menyakiti hati saya, saya pasti membalas dengan hal yang tidak baik. Itu kan seperti saya berbuat kepada diri saya sendiri. Saya dinasehati bahwa apa yang kita buat kepada orang lain entah baik atau tidak baik itu yang kita terima. Saya berusaha memperbaiki diri saya dengan bantuan rahmat Tuhan. Dengan meditasi ini saya semakin berusaha, untuk lebih membuat orang lain berbahagia. Dan itu awalnya dari diri saya sendiri.
Yang kedua saat Pak Merta mengatakan, “saya bersama staf saya di sini akan memancarkan cinta kasih untuk peserta meditasi.” Saya merasakan sekali seperti ada yang memancarkan cinta kasih kepada saya dan menyembuhkan luka-luka saya, dan membuat saya bahagia. Saya langsung jatuh air mata menangis, terharu. Ini suatu pengalaman yang luar biasa yang saya dapat dari Pak Merta dalam ceramah.
Meditasi yang saya dapat dari sini, dan ini bekal buat saya kalau saya pulang ke Timor Leste. Saya pasti cerita kepada teman-teman saya di sana saya percaya saya akan memancarkan cinta kasih seperti apa yang diajarkan di sini, dan ini seperti inti kehidupan kita yaitu cinta kasih. Cinta kasih yang paling dalam itu adalah kepada musuh, kepada orang yang menyakiti hati atau yang antipati, itu yang harus diberikan dengan tulus ikhlas, dan itu yang saya hayati dalam hidup saya.
Dan yang terakhir, saya memetik ajaran meditasi, ceramah-ceramah Pak Merta membawa saya hidup lebih sempurna. Saya mengucapkan terima kasih. Semoga semua hidup berbahagia.
Lidia