Jika Pak Merta melakukan pemeriksaan batin, mungkin kesadaran saya yang paling rendah dibandingkan dengan murid yang lain, karena saya kesulitan untuk berkonsentrasi. Tujuan saya mengikuti Tapa Brata ini adalah untuk memberikan kondisi bahwa saya belajar meditasi meskipun saya masih mengalami kesulitan. Salah satu pemuka agama yang saya kenal mengatakan bahwa meditasi itu adalah ‘liburan’, dan saya setuju dengan pernyataan tersebut, karena selama tujuh hari ini, pengalaman saya di sini jauh lebih nyaman dibandingkan dengan liburan pada umumnya, di mana saya harus memikirkan mau makan apa, mau pergi kemana, dll. Namun di sini, saya tidak perlu memikirkan apa pun, makanan enak, tidur nyaman, sangat menyenangkan bagi saya.
Pada hari pertama dan kedua, sangat sulit bagi saya karena jarang meditasi dan postur tubuh saya menyebabkan leher saya sering sakit. Saya bahkan memiliki ekspektasi yang lebih tinggi bahwa meditasi ini bisa menyembuhkan sakit saya. Awalnya, saya merasa tertekan dan akhirnya pada hari Selasa sore, saya berpikir bahwa mungkin saya tidak bisa melakukan banyak hal, tetapi saya bersyukur bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk mengikuti program ini. Saat itu, leher saya sangat sakit, saya membawa salep pereda nyeri dan essential oil. Badan saya sangat sakit dan biasanya saya melakukan terapi setiap minggu.
Pada hari ketiga, saya menangis saat sedang meditasi karena saya teringat akan sebuah kenangan masa kecil dimana saya selalu diajak ke tempat nenek berdagang. Saya diberi uang seratus rupiah sedangkan kakak saya diberi lima ratus rupiah. Saya merasa itu tidak adil, sedangkan sepupu seumuran saya diberi lima ratus rupiah. Kenangan tersebut masih terus menghantui dan tiba-tiba saya menangis saat meditasi. Saya tidak tahu kenapa, tetapi setelah menangis, saya menyadari bahwa mungkin masih banyak kenangan menyedihkan yang terpendam di alam bawah sadar saya.
Saat itu, saya merasa lega. Lalu tiba-tiba saya melihat Pak Merta datang. Kemudian malam harinya, Pak Merta memberikan panduan meditasi kepada saya karena saya memiliki kesulitan bernapas melalui rongga hidung. Dengan instruksi yang sangat detail, saya bisa mengatasi kesulitan tersebut dan meditasi menjadi lebih mudah bagi saya.
Meskipun kadang-kadang masih merasa sakit, saya tahu trik untuk mengatasi sakit tersebut dengan menemukan posisi duduk yang tepat. Saya sangat bersyukur karena dengan mengikuti meditasi ini, saya diingatkan untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah saya miliki dan berbuat baik tanpa pamrih. Ketika saya memberi sedekah, saya selalu berusaha untuk memastikan bahwa uang yang saya berikan digunakan dengan baik. Saya seringkali mencari tempat-tempat yang menurut saya kredibel untuk bersedekah.
Saat mendengarkan ceramah dari Pak Merta, saya belajar bahwa sebelum memberikan sedekah, kita harus merasa bahagia dan setelah memberikan sedekah, kita harus tetap merasa bahagia. Terima kasih.