Sejak kecil hingga sekarang, saya menderita skoliosis. Saya selalu mengira ini adalah gangguan paling besar bagi saya, apalagi dengan postur yang terpengaruh akibat sering membawa tas berat saat sekolah.
Namun, pada hari kelima dari retreat, ketika ada instruksi untuk merasakan cakra dasar, saya merasa ada yang berbeda. Saya hanya mencoba merilekskan bahu sebagai relaksasi dan tiba-tiba merasakan sensasi yang belum pernah saya rasakan sebelumnya selama setahun ini. Ini mengejutkan karena saya sering mendapatkan pijatan dan berbagai terapi tanpa pernah merasakan perubahan yang signifikan.
Selama meditasi, saya merasakan ada jarak antara leher dan tulang belakang, yang membuat saya merasa tulang saya seakan masuk ke tempat yang seharusnya. Perubahan ini membuat saya merasa tubuh saya lebih ringan dan berjalan menjadi lebih mudah.
Yang paling mengejutkan, saya tidak menyangka bahwa selama meditasi, yang paling saya rasakan adalah di bagian bawah tubuh, padahal biasanya yang terasa adalah di bagian atas. Ini adalah bonus yang tidak saya duga dan membuat saya sangat terharu, mengingat selama 20 tahun saya mencari solusi tanpa hasil yang memuaskan.
Dulu, saya juga mengalami panic attack dan telah menjalani terapi untuk itu sejak 2017. Meskipun masalah lain seperti insomnia kadang muncul, saya mendapatkan kepercayaan diri yang lebih selama latihan di retreat ini. Saya juga belajar untuk mengenali sensasi-sensasi yang saya alami saat berusaha tidur dan dengan latihan yang diberikan, tidur saya menjadi lebih tenang.
Dari retreat ini, saya memperoleh wawasan baru tentang diri saya, termasuk menyadari banyak emosi dan memori yang terpendam yang saya belum sadari sebelumnya. Saya juga merasa lebih dekat dengan emosi saya, terutama selama sesi meditasi cinta kasih, di mana saya menemukan cara baru untuk menyayangi diri sendiri dan orang lain. Ini adalah pengalaman yang sangat membebaskan dan memberi saya perspektif baru untuk melanjutkan hidup dengan sikap yang lebih positif.