Sebelumnya saya ikut kelas reguler, kalau tidak salah sekitar tahun 1998. Pada saat ikut latihan meditasi reguler itu, saya tidak pernah bertemu dengan Pak Merta Ada. Tapi pada saat TB1, 24 jam kita ditemani oleh Pak Merta. Ceramah-ceramahnya dilaksanakan secara live, hampir semuanya. Jadi kalau 1 hari ada 6 kali ceramah, live semua. Kadang-kadang saja menggunakan video. Sungguh luar biasa. Pesertanya hanya 14 atau 15 orang. Tidak banyak. Waktu itu saya ikut TB1 di Center Sanur. Pelaksanaanya di ruangan belakang, di samping tempat meditasi dibikin tempat tidur. Tempat tidurnya di bawah. Di lantai diberi kasur. Kemudian ditutup dengan kelambu. Kelambunya diikat dengan tali rafia, dibagian pojok-pojoknya. Kita latihan meditasi di ruangan itu banyak nyamuk. Saya lupa apa sudah ada insect repellent atau belum waktu itu. Tapi yang jelas tidak boleh membunuh nyamuk, tidak boleh ada semprotan nyamuk. Dan kita bisa melaksanakannya dengan baik pada saat itu. Tidak ada yang berbicara sampai akhir.
Jadi kesan saya terhadap Meditasi Kesehatan Bali Usada, ini bukan pelajaran untuk kesehatan saja. Ini adalah pelajaran untuk kehidupan. Waktu berjalan dengan cepat, saya pindah ke Jakarta tahun 2000. Tidak sampai 1 tahun setelah saya ikut meditasi. Di Jakarta saya masih ikut di Gramedia. Beberapa kali saya datang di Gramedia Matraman. Pada tahun 2004 saya pindah ke Magelang. Putus hubungan dengan Bali Usada. Baru tahun 2014 saya baca buku Pak Merta yang berwarna merah muda, Meditasi Kesehatan Bali Usada. Kemudian saya berikan kepada anak saya yang nomer 2. Anak saya laki-laki pada waktu itu umur 21 tahun. Selesai membaca dia mengatakan, “Pak saya mau ikut latihan meditasi”. Saya bilang, ya berangkat saja. Dia berangkat ke Baturiti. Tahun 2015, “Pak saya pengen ikut lagi”. Ya berangkat. Tahun 2018 setelah menikah, “Pak saya mau ngajak istri saya”. Jadi anak saya yang nomer 2 sudah 3 kali ikut TB1. TB1 yang ketiga tidak di Center Baturiti karena kena gempa. Lokasi meditasi intensif pindah di Forest Island. Dia senang sekali, “Pak ternyata TB1 sekarang di Forest Island. Bagus sekali tempatnya”. Ya rezekimu, saya malah belum pernah ke sana. Anak saya yang nomer 1 perempuan, umur 33 tahun, baru ikut TB1 bulan Maret yang lalu. Kemudian ikut lagi bulan Agustus ini. Dan dia ingin ikut lagi Oktober nanti.
Meditasi kesehatan intensif TB2 baru saya alami setelah 20 tahun kemudian. Terlalu jauh saya ketinggalan. Sehingga kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang sudah mengikuti TB2 5 bahkan 9 kali, saya mengucapkan salut. Hebat sekali. Kenapa ini bisa terjadi? Saya kagum dengan program ini. Pak Merta ini bisa menggabungkan ilmu-ilmu kuno yang tertulis dalam lontar-lontar Bali atau Jawa. Bahkan ilmu dari Cina dan India, serta digabungkan dengan ilmu kedokteran modern. Ilmu yang adiluhung istilahnya. Warisan leluhur yang sangat tinggi. Ilmu yang penuh moral etika. Penuh tata krama untuk kehidupan ini, justru saya temukan di Bali Usada ini. Konsep seperti ini saya belum menemukan di tempat lain. Yang mana khalayak umum dan awam bisa belajar dengan enak dan gampang. Ini lah luar biasanya Bali Usada.
Lingkungan luar memengaruhi kita. Sekarang ini dan mungkin memang sejak dulu. Banyak kebencian yang disebarkan dan kemarahan di lingkungan kita. Sehingga masyarakat ini menjadi bingung, menjadi khawatir, menjadi takut. Siapa yang akan menenangkan masyarakat? Saya pikir Meditasi Kesehatan Bali Usada punya peran besar dalam pembinaan karakter bangsa ini. Di dalam mendidik masyarakat. Puji syukur selama ini program-programnya bisa berjalan dengan baik. Walaupun mungkin kalau ditotal, ada berapa ratus ribu anggotanya. Dibanding penduduk Indonesia sebanyak 270 juta, itu masih kecil sekali prosentasenya. Kita semua berharap kalau bisa seluruh masyarakat Indonesia latihan meditasi di Bali Usada. Sehingga masyarakat ini menjadi masyarakat yang damai, sadar, dan bijaksana. Menjadi masyarakat yang baik, menjadi bangsa yang maju. Menjadi bangsa yang modern, tetapi tetap menjunjung tinggi kebudayaannya. Menghargai sesama dan seterusnya. Saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas bimbingan Pak Merta. Mudah-mudahan ke depan saya masih bisa mengikuti program ini sehingga menjadi lebih baik lagi dan lagi.
Fajar Wahyudi – Sahabat Meditasi dari kelas Meditasi Kesehatan Intensif Tapa Brata 2