Hal ini terjadi setelah saya menjalani operasi tumor otak. Saat itu ditemukan adanya saraf yang menjepit saraf mata saya, tepat di tengah area mata. Selama ini, selain menjalani pengobatan dan kontrol rutin ke dokter, saya juga sedikit melakukan meditasi di rumah, walaupun hanya mengikuti panduan meditasi melalui YouTube. Bagi saya, itu sudah cukup. Namun, saya merasa sangat bersyukur karena akhirnya saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk berada di sini dan mengikuti kegiatan meditasi Tapa Brata.
Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti Tapa Brata. Awalnya, saya merasa ragu-ragu untuk ikut. Tetapi, berkat dorongan dari kakak-kakak tercinta, saya memutuskan untuk mencoba. Saya sempat bertanya-tanya, apakah saya mampu dengan kondisi seperti ini? Saya termasuk orang yang aktif bergerak, jadi membayangkan harus berdiam diri dalam waktu lama membuat saya khawatir. Saya terbiasa ditemani pasangan hidup saya di rumah, jadi saya juga merasa sedikit khawatir tidak ada yang membantu di sini. Namun, saya memberanikan diri untuk tetap datang, meskipun sehari sebelum berangkat saya sempat demam dan masih merasa kurang enak badan hingga dua hari pertama di sini. Walau begitu, saya tidak ingin merepotkan siapapun, termasuk kakak saya.
Lama-kelamaan, saya mulai merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk terus menjalani meditasi. Di awal, saya penasaran, apa sebenarnya meditasi seperti ini? Tapa Brata selama enam hari ini, bagaimana caranya? Pada hari pertama dan kedua, saya merasa cukup berat. Saya tidak bisa memungkiri bahwa saya sedikit stres, terutama saat melakukan aktivitas fisik. Walaupun gerakan sederhana seperti mengangkat tangan dan merenggangkan tubuh masih bisa saya lakukan, saya harus memastikan gerakannya benar. Saya khawatir mengganggu peserta lain jika saya salah gerakan, tapi untungnya ada video panduan. Kakak dan keponakan saya, juga membantu saya menyesuaikan diri.
Instruksi yang diberikan dalam meditasi ini terasa sederhana dan mudah dipahami. Namun, saat dipraktikkan, dampaknya sangat luar biasa. Saya terkejut karena saya bisa duduk diam selama 45 menit hingga satu jam, sesuatu yang sebelumnya sulit saya bayangkan. Meskipun kadang merasa kram, saya belajar untuk menahan dan mengganti posisi jika diperlukan. Dari hari ketiga hingga hari terakhir, tubuh saya terasa ringan dan keluhan-keluhan yang awalnya ada mulai berkurang, terutama di bagian punggung.
Saya juga mendapatkan banyak ilmu baru di sini, terutama teknik-teknik meditasi yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Teknik-teknik ini benar-benar membantu saya menjalani meditasi dengan cara yang tepat. Setelah operasi otak, saya sempat merasa jenuh dengan berbagai pengobatan di rumah sakit. Walaupun dokter tidak meresepkan obat tertentu, saya mencari terapi yang bisa membantu pemulihan. Saya merasa bahwa meditasi ini memberikan ketenangan dan kedamaian yang selama ini saya cari.
Meditasi ini mengajarkan saya untuk lebih mencintai tubuh dan diri saya sendiri, yang sebelumnya mungkin sering saya abaikan. Saya mulai belajar berpikir dengan harmonis dan mempraktikkan cinta kasih kepada tubuh saya. Ini adalah komitmen yang ingin saya pertajam ke depannya, demi kesehatan dan kebaikan diri saya. Saat ini, saya fokus memusatkan meditasi di area kepala, seperti cakra di sekitar alis dan ulu hati. Bimbingan dari Pak Merta juga membantu saya memperkuat pikiran harmonis dan cinta kasih kepada diri sendiri.
Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan bertekad untuk melanjutkan meditasi dengan lebih baik. Saya ingin menyampaikan pesan kepada peserta muda di sini, terutama generasi milenial, bahwa kalian adalah generasi penerus. Tolong bagikan pengalaman meditasi ini kepada teman-teman dan lingkungan kalian, baik di dunia bisnis maupun tempat lain. Healing yang benar seperti ini sangat bermanfaat dan bisa menjadi bagian dari liburan ke Bali yang bermakna.
Jadi, saya berharap kalian bisa menyebarkan pengalaman ini agar meditasi menjadi bagian dari masa depan kita. Saya juga sangat kagum kepada peserta muda, bahkan ada yang masih kelas 1 SMA. Saya merasa salut dengan semangat mereka. Terima kasih banyak kepada semua peserta di sini yang telah memberi saya energi positif. Saya merasa sangat bersyukur bisa bertemu dengan kalian semua. Semoga energi positif ini terus berlanjut dan memberi manfaat bagi kita semua.