Pada awal Januari sebelum Imlek, saya pernah masuk rumah sakit untuk pemeriksaan dengan USG dan MRI, namun hasilnya menunjukkan bahwa saya tidak mempunyai batu empedu karena saya tidak merasakan kolik yang biasanya muncul ketika seseorang mempunyai batu empedu. Namun, ternyata ada lumpur yang terbentuk di dalam kantong empedu saya yang menyumbat saluran empedu.
Saya pergi ke Jakarta untuk menemui dokter. Dokter tersebut menyatakan bahwa saya harus dioperasi pada Oktober.
Pada suatu hari, saya mengalami sakit yang sangat tidak tertahankan hingga saya harus pergi ke UGD sebanyak tiga kali. Terakhir kali, saya menyerah dan pergi ke dokter lagi. Ternyata, saya tidak mempunyai batu empedu, namun empedu saya sangat kental sehingga harus diangkat. Saya juga mengalami radang dan infeksi yang harus diobati terlebih dahulu sebelum dilakukan operasi pengangkatan empedu.
Saat ini, saya merasa khawatir karena saya sudah mengalami sakit selama tiga hari dan tidak merasa nyaman. Saya merasakan sakit yang sangat luar biasa pada tungkai saya. Pengalaman ini membuat saya berpikir bahwa apa yang diajarkan di meditasi kesehatan Bali Usada ini, yang mengatakan Pikiran Harmonis adalah kunci untuk menjadi lebih baik. Kita telah diajarkan 25 pikiran baik dan cara berbicara yang baik, namun menurut saya, pikiran harmonis ini harus diperbaiki oleh diri sendiri karena tidak ada orang lain yang dapat memperbaikinya.
Apa yang disampaikan oleh Pak Merta searah dengan dunia kedokteran. Ada link pikiran harmonis dengan fungsi-fungsi struktur dari tubuh kita. Apa pun yang baik di dalam tubuh kita itu semua akan dibutuhkan dalam hidup kita. Bayangkan hormon semangat, kalau tidak ada bapak ibu pasti tidak akan bersemangat. Tapi kalau semangatnya kelewatan, akan berpengaruh singkat. Ya, seperti itu. Sekali lagi, saya bersyukur saya dapat kesempatan untuk mengikuti bagaimana mengarahkan diri menjadi lebih baik.
Dono