Testimonials Diana

Berlatih Meditasi untuk Proses Penyembuhan Autoimun

Jadi sejarahnya dari tahun 2003 saya mengalami masalah yang menyebabkan saya sangat emosional. Lalu tahun 2005 saya sakit-sakitan. Segala macam penyakit muncul silih berganti, mulai dari pencernaan, darah, rahim, tumor payudara.

Sampai akhirnya awal tahun 2019 saya didiagnosa autoimun tiroid. Autoimun tiroid ini karena pengaruh hormon, jadi dia sistemik mempengaruhi banyak organ, termasuk jantung dan saraf. Jadi kondisi saya waktu itu lumayan drop. Saya sering pingsan di tengah jalan. Waktu nyetir pernah hampir pingsan. Itu cukup membuat saya trauma. Saya jadi sering mengalami serangan panik. Di jalan saya tiba-tiba panik. Jantung berdebar seperti mau berhenti. 

Setelah saya mengikuti pengobatan medis, beberapa gejala mulai hilang, seperti serangan panik sudah tidak ada, tremor sudah hilang. Tapi beberapa gejala lain masih tetap bertahan. Saya juga gampang sekali drop. Saya bisa aktif seharian, lalu besoknya drop sampai tidak bisa bangun. Itu sering sekali terjadi. Sampai saya tidak bisa divaksin karena saya masih ada gejala jantung, sesak, dll.

Akhirnya adik saya yang sudah ikut Bali Usada mengajak saya ikut. Dulu juga sudah pernah diajak Tapa Brata, tapi saya belum bisa meninggalkan rumah 7 hari. Awalnya saya enggan ikut, karena saya masih drop dan hari Minggu pagi ingin tidur agak lama. Tapi adik saya terus mendorong untuk ikut. Akhirnya saya ikut. Ternyata pagi itu saat saya baru buka Zoom rasanya sudah lain. Saya merasa sudah lebih segar. Waktu itu hari pertama diajarkan konsentrasi. Satu jam setelah meditasi, saya merasakan emosi yang meluap. Saya sampai nangis. Begitu agak tenang, saya tanya Pak Audy ini harus bagaimana. Pak Audy waktu bilang, coba dirasakan dengan lembut. Jika tahu penyebabnya rasakan dengan lembut. Kemudian saya lakukan itu. 

Saya juga pernah ikut meditasi sebelumnya, tapi yang membedakan dengan Bali Usada, di sini diajarkan merasakan dengan lembut, sadar bijaksana. Ketika emosi itu meluap, ingatan saya mengarah pada orang yang menyebabkan emosi itu. Jadi yang terasa itu kesedihan, kebencian, kemarahan. Tapi tidak bisa saya lepaskan. Saat itu saya amati saja. Saya ikuti prosesnya. 

Saya orangnya sering khawatir. Hal yang belum terjadi pun saya sering pikirkan. Setelah beberapa kali meditasi, kekhawatiran itu mulai berkurang. Dengan berkurangnya rasa khawatir, stamina saya kembali. Jadi saya lebih semangat mengerjakan sesuatu, saya lebih bertenaga. Mungkin saya selama ini banyak mengalokasikan energi saya untuk sesuatu yang belum terjadi dan mengingat-ingat memori yang telah terjadi. Ketika menggunakan energi secukupnya dengan apa yang terjadi saat ini, kita tidak akan merasa kelelahan. Saya mencoba untuk rajin bermeditasi. Ketika emosi muncul, saya akan coba mengamatinya dengan lembut. Sekarang saya lebih gampang menyadari apa yang terjadi dalam diri saya. Kepada orang yang sempat bermasalah dengan saya, saya sudah bisa menghadapinya dengan tenang, tidak benci, tidak sakit hati. Hubungan saya dengan dia juga sudah lebih baik. Suasana di rumah pun saya rasa lebih baik setelah saya bermeditasi. Bahkan anak saya yang juga sering cemas dan susah tidur, sekarang sudah lebih mudah tidur. Mungkin karena dia sering berada di dekat saya saat saya bermeditasi. Sangat banyak manfaatnya yang saya rasakan setelah ikut kelas reguler selama 8 minggu ini. 

 

Diana

Reguler Usada 1 Live Online

Program & Class

Activity Schedule

Program & Class

Meditation Program