Testimonials Chiara

Banyak Stigma Bahwa Psoriasis Yang Saya Derita Menular

Saya Chiara, berasal dari Jakarta. Namun kini menetap di Estonia, sebuah negara di Eropa yang terletak di bawah Finlandia, di atas Latvia, dan bersebelahan dengan Rusia.

Saya ingin berbagi latar belakang mengenai kondisi autoimun yang saya derita sejak usia 9 tahun, yaitu psoriasis. Psoriasis merupakan penyakit autoimun kronis yang muncul pada permukaan kulit, berupa ruam-ruam merah bersisik, seperti yang ada di tangan saya sekarang, dan dapat muncul di permukaan kulit di mana saja di seluruh tubuh, termasuk kulit kepala, kuku, dan persendian. Berawal dari luka kecil yang tak kunjung sembuh, ternyata memunculkan gen yang sudah ada dan dari situ kambuhnya ke seluruh badan. Psoriasis ini bukan penyakit menular, namun banyak stigma dan kesalahpahaman mengenai kondisi ini, terutama di Indonesia.

Sebagai anak kecil belum begitu mengerti dengan apa yang terjadi. Tapi saya sadar, saya berbeda dari teman-teman yang lain. Kulit saya berbeda, rutinitas saya berbeda. Beranjak remaja, saya tidak berani bersosialisasi dan berdampak pada citra diri serta keberanian untuk bermimpi. Saya menghadapi banyak tantangan karena banyak yang belum tahu mengenai psoriasis, termasuk stigma dan ketakutan akan penularan yang salah kaprah.  Namun, selama kuliah, saya mengalami remisi, kondisi di mana gejala autoimun tidak aktif, yang memungkinkan saya merasakan kehidupan remaja normal untuk pertama kalinya.

Pada usia 20 tahun, menjelang lulus kuliah, saya mulai merasakan kecemasan yang bukan berasal dari kebahagiaan remisi, melainkan ketakutan akan kembali ke kondisi sebelumnya. Kecemasan ini mendorong saya untuk mencari bantuan melalui konseling di universitas, di mana saya mengakui bahwa saya belum menerima sepenuhnya kondisi psoriasis saya. Ini membawa saya pada keputusan untuk berpartisipasi Tapa Brata 1 pada Februari 2019 di Puncak, yang awalnya saya hadapi dengan skeptisisme dan ketakutan.

Pengalaman meditasi ini sangat menantang pada awalnya, dengan emosi yang meledak-ledak dan kesulitan menghadapi emosi yang terpendam. Namun, melalui meditasi cinta kasih dan proses yang mendalam, saya mulai merasakan kedamaian sejati dan menerima kondisi saya, membuka jalan menuju penyembuhan diri. Saya belajar banyak tentang kesehatan mental, refleksi diri, dan pentingnya menghadapi bukan hanya psoriasis tetapi juga tantangan-tantangan hidup lainnya dengan keberanian dan ketenangan.

Setelah meditasi, saya mulai fokus pada karier dan bahkan memulai platform psoriasis untuk mendukung teman-teman dengan psoriasis di Indonesia. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat di Indonesia, berupaya menghapus stigma dan membangun komunitas. Kesempatan untuk mewakili Indonesia sebagai Psoriasis Global Ambassador di Italia dan sebuah tawaran pekerjaan di Estonia menunjukkan bahwa keberanian dan usaha untuk melawan ketakutan dapat membuka pintu baru yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Perjalanan saya diwarnai oleh pasang surut, termasuk kembali jatuh sakit dan menghadapi ketakutan akan kembali lumpuh karena kondisi Transverse Myelitis. Namun, pengalaman lumpuh sebelumnya dan kesadaran diri yang dibangun melalui meditasi memberi saya kekuatan untuk menghadapi ketakutan ini dengan ketenangan dan fokus pada pemulihan.

Keputusan untuk kembali ke Bali Usada merupakan langkah penting dalam perjalanan penyembuhan saya, menunjukkan pentingnya terus mengambil tindakan untuk kesehatan diri sendiri dan kepercayaan pada proses penyembuhan. Saya berharap, dengan terus berfokus pada meditasi dan penerimaan, saya akan terus menemukan kedamaian dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.

Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya kesabaran, penerimaan, dan keberanian dalam menghadapi ketidakpastian dan tantangan, serta membuka hati dan pikiran untuk menerima dukungan dan bantuan. Saya berharap kisah saya dapat menginspirasi orang lain untuk tidak pernah menyerah mencari kedamaian dan kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

Program & Class

Activity Schedule

Program & Class

Meditation Program